MOTOR LISTRIK DC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik ( gerak). Motor arus searah (motor DC) telah ada
selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar
sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang tersebut AC shunt motor. Motor
DC telah memunculkan silicon controller rectifier yang digunakan untuk
memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi
sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses
konversi energy listrik menjadi energy mekanik. motor listrik merupakan
perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik menjadi energy mekanik. Energy
mekanik ini digunakan untuk misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakkan kompresor dan mengankat bahan. Motor listrik digunakan juga
dirumah ( mixer, bor listrik, fan angin) dan di industry.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah disebutkan diatas maka secara umum permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1)
Apakah yang
dimaksud dengan motor DC ?
2)
Apa prinsip dan
cara kerja dari motor DC ?
3)
Apa jenis-jenis
dari motor DC ?
4)
Apa aplikasi
dari penggunaan motor DC ?
5)
Bagaimana contoh
perhitungan dari motor DC ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisn makalah
ini adalah :
1)
Mengetahui apa
yang dimaksud dengan motor DC.
2)
Mengetahui
prinsip daaan cara kerja motor listrik DC
3)
Mengetahui
jenis-jenis motor listrik DC
4)
Mengetahui
aplikasi dari motor listrik DC
5)
Mengetahui rumus
dan contoh cara perhitungan motor listrik DC.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Motor DC
Motor
listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor
dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja
dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai
nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik
arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di
antara kutub-kutub magnet permanen.
Gambar 1. Motor D.C
Sederhana
Catu
tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar di antara medan magnet
B.
Konstruksi Motor
Listrik Arus Searah
Gambar 4 melukiskan konstruksi
bagian yang terpenting dari sebuah motor
listrik arus searah kutup dua dan kutub
empat.
Secara
umum konstruksi motor listrik arus searah dapat dibagi menjadi dua :
a.
Stator (bagian yang diam)
b.
Rotor (bagian yang berputar)
Untuk bagian yang diam (stator) dalam
motor listrik arus searah terdiri atas badan (body),inti kutub magnet dan
sikat-sikat. Sedangkan untuk bagian rotornya adalah komutator,jangkar dan
lilitan jangkar.
C. Bagian-bagian
Motor dan Fungsinya
a.
Badan Motor listrik
Fungsi utama dari badan motor adalah
sebagai bagian tempat untuk
mengalirnya
fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu badan motor dibuat dari bahan
ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini berfungsi untuk meletakkan
alat-alat tertentu dan melindungi bagian-bagian motor lainnya.
Pada badan motor terdapat papan nama
(name plat) yang bertuliskan
spesifikasi
umum atau data teknik dari motor. Papan nama tersebut untuk mengetahui beberapa hal
pokok yang perlu diketahui dari motor tersebut. Selain papan nama badan motor
juga terdapat kotak hubung yang merupakan tempatujung-ujung penguat magnet dan
lilitan jangkar.
Ujung-ujung lilitan jangkar ini tidak
langsung dari lilitan jangkar tetapi
merupakan
ujung kawat penghubung lilitan jangkar yang melalui komutator dansikat-sikat.
Dengan adanya kotak hubung akan memudahkan dalam pergantiansusunan lilitan
penguat magnet dan memudahkan pemeriksaan kerusakan yangmungkin terjadi pada
lilitan jangkar maupun lilitan penguat tanpa membongkarmesin.
Untuk
mengetahui ujung-ujung lilitan tersebut, setiap pabrik/negara
mempunyai
normalisasi huruf tertentu, yang mana hal tersebut dapat dinyatakan dalam tabel di bawah
ini :
b. Inti kutub magnet dan lilitan
penguat magnet
Sebagaimana
diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan
oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat prinsip elektromagnetis. Lilitan
penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik sebagai terjadinya
proses elektromagnetis.
c. Sikat-sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat
adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar dengan
sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat memegang peranan penting untuk
terjadinya komutasi. Agar gesekan antara komutator-komutator dan sikat tidak
mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat lebih lunak dari komutator.
Biasanya dibuat dari bahan arang (coal).
d. Komutator
Komutator yang digunakan dalam
motor arus searah pada prinsipnya
mempunyai
dua bagian yaitu :
1)
Komutator bar merupakan
tempat terjadinya pergesekan antara komutator dengan sikat-sikat.
2)
Komutator riser
merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan komutator dengan ujung dari
lilitan jangkar.
Keterangan
:
a.
Segmen komutator
b.
Pemasangan komutator
c.
Susunan komutator
i.
Komutator bar
2.
Riser
3.
Isolator
4.
Poros
5.
Ring pengunci
6. Baut
Isolator yang
digunakan yang terletak antara komutator yang satu dengankomutator yang lain
harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator tersebut terhadap suhu yang
terjadi dalam mesin. Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, juga
harus mampu terhadap suhu tertentu.
Berdasarkan
jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini maka pada mesin
listrik dikenal :
a. Klas A : jika temperatur
tinggi diijinkan 70°C (katun, sutera, kertas)
b. Klas B : jika temperatur
tinggi diijinkan 110°C (serat asbes, serat gelas)
c. Klas H : jika temperatur
tinggi diijinkan 185°C (mika, gelas, porselin, keramik).
d. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan
dalam motor arus searah adalah
berbentuk
selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan-kumparan
tempat terbentuknya GGL lawan.
Seperti
halnya pada inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis
untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar (Edy current). Bahan
yang digunakan jangkar ini sejenis campuran baja silikon.
Adapun konstruksinya dari jangkar
tersebut dapat dilukiskan seperti
dibawah ini :
f. Lilitan jangkar (angker)
Lilitan jangkar pada motor arus
searah berfungsi sebagai tempat
terbentuknya GGL lawan.
Pada prinsipnya kumparan terdiri atas :
1) Sisi
kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur
jangkar yang merupakan bagian yang aktif
(terjadi GGL lawan sewaktu motor
bekerja).
2) Kepala
kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang berfungsi sebagai
penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparanaktif lain dari
kumparan tersebut.
3) Juluran,
yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif dengan komutator.
D. Jenis-jenis
motor listrik arus searah
Berdasarkan sumber arus penguat
magnetnya motor arus searah dapat
dibedakan atas dua jenis :
a.
. Motor dengan penguat
terpisah
b.
Motor penguat sendiri
terdiri atas :
1)
Motor Seri
2)
Motor Shunt
3)
Motor kompon pendek
4)
Motor kompon panjang
a.
Motor
dengan penguat terpisah.
Yang dimaksud dengan penguat
terpisah adalah bila arus penguat magnetnya diperoleh dari sumber
arus searah di luar motor.
Persamaan arus :
Ia = I
Im
E
Rm
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
dimana
:
V : Tegangan jepit (volt)
Ea : GGL lawan (volt)
Ia : Arus jangkar (Ampere)
Ra : Tahanan lilitan jangkar (Ohm)
Im : Arus penguat terpisah(Ampere)
Rm: Tahanan penguat terpisah (Ohm)
e : Kerugian tegangan pada sikat-sikat
(karena relatif kecil biasanya harga
tersebut
diabaikan).
b.
Motor
penguat sendiri
Motor dengan penguat sendiri dapat
dibagi menjadi :
1.
Motor Seri, motor
penguat sendiri di mana lilitan penguat magnetnya dihubungan seri dengan
lilitan jangkar.
Persamaan arus :
I = Ia = Is
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27e
Dimana :
Is : Arus penguat seri yang
besarnya sama dengan arus sumber
Rs : Tahanan lilitan penguat
seri
2) Motor shunt, motor penguat
sendiri di mana lilitan penguat
magnetnya dihubungkan paralel
dengan lilitan jangkar atau
dihubungkan langsung
dengan sumber tegangan dari
luar.
Persamaan arus :
I = Ia + Ish
V / Rsh
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
V = Ish . Rsh
dimana :
Rsh : Tahanan penguat shunt
Ish : Arus penguat shunt
3) Motor kompon pendek, motor penguat
sendiri yang mempunyai dua lilitan
penguat magnet yaitu lilitan shunt dan
seri, dimana lilitan seri terletak pada rangkaian sumber tegangan.
Persamaan Arus
I = Is = Ia + Ish
Rsh
/ Vsh
Ish?
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs
+ 27 e
Vsh = V – Is.Rs
Dimana
:
Vsh : Tegangan
pada lilitan penguat shunt
4) Motor kompon panjang, motor penguat
sendiri yang mempunyai dua buah
lilitan
penguat seri dan shunt, dimana lilitan penguat seri dihubung seri dengan lilitan jangkar.
Persamaan arus :
I = Is + Ish
Is
= Ia
Rsh
/ V
Ish
?
Persamaan tegangan :
V
= Ea + Ia.Ra + Is.Rs
Vsh = V
E.
Karakteristik Motor
Listrik Arus Searah (DC)
Pada motor listrik arus searah dikenal 3
macam karakteristik yaitu :
a.
Karakteristik Ta = f (Ia) untuk V = tetap
b.
Karateristik n = f (Ia) untuk V =tetap
c.
Karakteristik n = f(Ta) untuk V = tetap
Untuk membahas tentang karakteristik Ta
= f(Ia), perlu dijelaskan terlebih
dahulu
tentang torsi yang ditimbulkan oleh motor listrik arus searah.
Ø
Torsi
Yang
dimaksud torsi adalah putaran atau pemuntiran dari suatu gaya
terhadap
suatu poros. Untuk menentukan besarnya torsi pada motor dapat dihitung dengan rumus:
Berdasarkan
gambar disamping torsi (T) adalah :
Torsi
(T) = F x r Newton meter (N-m)
Usaha
dalam satu putaran = gaya x jarak
Usaha
= F x 2 r joule
Misalnya
poros berputar n putaran perdetik maka :
Usaha
perdetik = F x 2 r n joule/detik
=
F x r (2 n) joule/detik
=
T x joule/detik
atau
Daya = T x watt
Untuk n = jumlah putaran per
menit.
a. Karakteristik motor penguat terpisah
Karakteristik-karakteristik motor
penguat terpisah mempunyai
persamaan
dengan karakteristik-karakteristik pada motor shunt. Oleh karena itu tinjauan pada motor
ini dapat dilihat pada motor shunt.
Motor dengan penguat terpisah ini hanya
dipakai dalam hal-hal yang
istimewa,
terutama pada tegangan jala-jala yang tinggi dan sebagai motor-motor angkat dipertimbangan
b. Karakteristik motor shunt
1.
Karakteristik Ta = f
(Ia)
Sesuai
dengan persamaan-persamaan pada motor shunt, maka akan didapat
bahwa
karakteristik Ta = f (Ia) adalah linier seperti dapat dilukiskan pada gambar 18.
Karena ada kerugian daya, Ta tidak dimulai dari
titik 0, tetapi dimulai
dari titik A. OA
= arus beban kosong yaitu arus
jangkar yang diperlukan untuk
membangkitkan momen yaitu
untuk jangkar.
Berdasarkan gambar disamping n dapat dijelaskan
bahwa dengan memperbesar
arus jangkar maka
putaran akan turun.
3) Karakteristik n = f (Ta)
Karena,
Ta = c . . Ia , di ma na Ta sebanding dengan Ia maka karakteristik
n = f(Ta) = Karakteristik n = f
(Ia).
c. Motor Seri
i) Karakteristik Ta = f (Ia) Sesuai
dengan persamaan arus : Is = Ia = I Jika beban naik, maka I, Ia dan Is naik,
sehingga fluks magnet juga naik. Sebelum kutub jenuh, fluks magnet ( )
sebanding dengan Is. Berdasarkan : Ta = c Ia, di mana sebelum jenuh sebanding
Ia maka persamaan di atas dapat ditulis : Ta = c . Ia² Secara matematika,
sebelum mencapai titik jenuh, grafik Ta = f (Ia) merupakan parabola (fungsi kuadrant).
Setelah mencapai titik jenuh, Ta = f (Ia) akan linier seperti pada gambar 20.
d. Karakteristik motor kompon
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus
lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2. Medan magnet yang
membawa arus mengelilingi konduktor .
Aturan
Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah
pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks.
Gambar 3 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah
arah karena bentuk U.
Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus
mengelilingi konduktor.
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di
sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Pada motor listrik konduktor
berbentuk U disebut angker dinamo.
Gambar 4. Medan magnet
mengelilingi konduktor dan diantara kutub.
Jika konduktor berbentuk U
(angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan
magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.
Gambar 5. Reaksi garis fluks.
Lingkaran
bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped
conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan
pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan
berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B
yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan
medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat
angker dinamo berputar searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis
motor secara umum :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah
kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi
kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi
energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet,
dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan
energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip kerja
motor dc
Agar proses
perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan
sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan.
Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque
sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke
dalam tiga kelompok :
- Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
- Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
- Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
F.
Kelebihan dan kekurangan motor DC
Ø
Kelebihan motor DC jika dibandingkan
dengan motor AC adalah:
- Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan
- Torka awalnya besar
- Performansinya mendekati linier
- Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
- Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik
- Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC
Ø
Adapun kekurangan dari motor DC
adalah:
- Membutuhkan perawatan yang ekstra
- Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor AC induksi)
- Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi
- Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar
- Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat berdebu
G. Aplikasi Motor dalam Kehidupan
sehari-hari
Contoh dari
motor DC, yaitu motor penggerak wiper pada kendaraan bermotor. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari fungsi motor DC.
Mulai dari kipas angin, motor wiper, pemutar CD, dan lainnya. Semua menggunakan
motor DC sebagai penggerak utamanya.
Contoh dari motor DC, yaitu motor
penggerak pada mainan mobil-mobilan
H. Perhitungan pada Motor DC
·
Pengaturan Kecepatan Mesin DC
Dalam penggunaan mesin DC, tidak
akan berguna apabila tidak bisa dikontrol kecepatan perputaran dari mesin DC
tersebut. Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengontrol
kecepatan dari mesin DC.
- Mengubah voltase pada motor, namun membiarkan medan magnetnya tetap
- Mengubah medan magnet pada motor, namun membiarkan voltasenya tetap
- Memberikan hambatan yang dipasang seri dengan motor.
·
Outpur Daya Mesin DC
Keluaran daya yang diberikan oleh motor DC dapat
dituliskan dalam perumusan matematika sebagai berikut
Pout = Tout
. wm
dengan,
Pout = Daya
Tout = Torsi
wm = kecepatan sudut
Kecepatan sudut dari motor dapat
didefinisikan melalui rumus berikut
wm = nm x 2phi/60
dengan,
nm = jumlah putaran
yang dilakukanrotor
Dalam penilaian kerja motor DC,
biasa digunakan istilah efisensi yang didefinisikan sebagai berikut
eff = Pout/Pin x
100%
Motor DC yang bagus, bekerja pada
range efisiensi 85%-95%.
Dalam
aplikasi motor DC dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia industri
diperlukan perhitungan untuk mengetahui arus, tegangan, ggl, gaya medan magnet
dan masih banyak perhitungan lainnya. Berikut ini adalah contoh-contoh
perhitungan pada motor DC dalam bentuk soal-soal dan penyelesaiannya :
1. Sebuah motor DC mempunyai
kerapatan medan magnet 0,8 T. Di bawah pengaruh medan magnet terdapat 400 kawat
penghantar dengan arus 10A. Jika panjang penghantar seluruhnya 150 mm, tentukan
gaya yang ada pada armature.
Diketahui : B = 0,8 T
I = 10A
ℓ = 150 mm = 0,155 m
z = 400
Jawab :
F
= B.I.ℓ.z
= 0,8 (Vs/m2). 10 A. 0,15 m.400
= 480 (Ws/m) = 480 N.
2. Tentukan
nilai torsi motor dan kecepatan saat :
a. Es = 400 V dan Eo = 380 V
b. Es = 350 V dan Eo = 380 V
Jawab:
a. Arus armature adalah :
I = (Es – Eo)/R =
(400-380)/0.01 = 2000 A
Daya ke motor armature adalah :
P = Eo.I = 380 x 2000 =
760kW
Kecepatan motor adalah :
n = (380 V / 500 V) x 300 r/min = 228 r/min
Torsi motor adalah :
T = 9.55 P/n
= (9.55 x 760 000)/228
= 47.8 kN.m
b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih
228 r/min. Arus armature adalah :
I = (Es-Eo)/R = (350-380)/0.01
= -3000A
Arusnya negatif
dan mengalir berbalik, akibatnya
torsi motor juga berbalik. Daya dikembalikan ke generator dan hambatan 10 mΩ :
P = Eo.I = 380 x 3000 = 1140kW
Braking torque
yang dikembangkan oleh motor :
T = 9.55 P/n
= (9.55 X 1 140 000)/228 = 47.8 kN.m
Kecepatan dari
motor dan dihubungkan ke beban mekanis akan cepat jatuh dibawah pengaruh
electromechanical braking torque.
3.
Jangkar
sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus
48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a.
Hitunglah
GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b.
Jika tahanan
jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan (Ea) dan daya yang
timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat sebesar 2 volt untuk
soal a dan b.
Diketahui :
V = 230 V
I = 48 A
Ra = 0.312 ohm Rb = 0.417
ohm
Jawab:
a.
Ea = V – Ia Ra – 2∆E
= (230 – 2 ) – (48 x 0.312) = 213 volt
Daya yang
dibangkitkan pada jangkar
= Ea. Ia = 213 x 48
= 10.224
watt
b. Eb = V – Ia Ra
– 2∆E
= (230 – 2)
– (48 x 0.417) = 208 volt
Daya yang
dibangkitkan pada jangkar
= Ea. Ia = 208 x 48
= 9984 watt
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang sudah
dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Motor
DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang
tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
2.
Jenis-jenis
motor DC yaitu motor DC penguat terpisah dan motor DC penguat sendiri yang
masih terbagi lagi menjadi motor DC shunt, seri dan kompon.
3.
Aplikasi
darri motor DC yaitu pada motor penggerak wiper
pada kendaraan bermotor. Mulai dari
kipas angin, motor wiper, pemutar CD, robot
sederhana, dan mainan mobil-mobilan anak-anak.
B. Saran
Motor DC merupakan suatu rangkaian motor listrik yang rumit karena terbagi
dalam berbagai jenis maka dari itu kami sebagai penulis makalah motor DC ini
menyarankan agar memperdalam materi tentang motor DC ini lebih lanjut supaya
lebih menguasai dan memahami materi tentang motor DC.
wah oke ini postingannya. boleh di share juga nih refrensi nya biar bisa lebih mendalami :)
BalasHapusJadi rumus menghitung kecepatan motor dan torsi motor pada motor dc gimana?
BalasHapus